Konsep Rekayasa Perangkat Lunak
Konsep Rekayasa Perangkat Lunak
A . Penjelasan Rekayasa Perangkat Lunak
rekayasa perangkat lunak adalah disiplin
ilmu yang membahas seluruh aspek produksi perangkat lunak. Adapun produksi yang
dimaksud ini terdiri atas komunikasi, analisis kebutuhan pengguna,
desain, coding, testing, hingga pemeliharaan sistem. Gagasan paling
pertama tentang rekayasa perangkat lunak muncul pada 1960-an. Semenjak saat
itu, rekayasa perangkat lunak berkembang menjadi salah satu disiplin ilmu di
dunia. Perlu dipahami bahwa rekayasa perangkat lunak bukan sekadar ilmu saja,
melainkan sebuah proses panjang yang harus dilalui untuk menciptakan
sebuah software yang tepat.
B . Konsep Rekayasa Perangkat Lunak
Konsep rekayasa perangkat lunak adalah salah satu bidang keilmuan
atau profesi yang berfokus pada produksi dan pengembangan perangkat lunak.
Rekayasa perangkat lunak dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah software
engineering seperti yang sudah kita ketahui software atau
perangkat lunak merupakan bagian yang sangat penting dalam komputerisasi
software sendiri juga digunakan sebagai mesin pembantu manusia.
Perangkat lunak dapat diperbarui bahkan memproduksi
perangkat lunak yang terbaru. Pengembangan perangkat lunak adalah berfungsi
untuk menambah fitur – fitur dari suatu mesin. Biasanya perangkat lunak
tersebut bisa menjadikan kegunaan mesin menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Untuk bisa digunakan dalam kehidupan sehari – hari maka perlu pembaruan.
Software dalam pembaruannya juga ada konsepnya. Konsep yang bisa diambil
sebagai pondasi untuk peneliti selanjutnya.
C.Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak
1.
Memperoleh biaya
produksi yang rendah dari sebelumnya sehingga biaya tersebut dapat tercover
oleh hasil penjualan produk.
2.
Menghasilkan
perangkat lunak yang kinerjanya lebih baik, cepat dan efisien dari sebelumnya.
Seperti yang telah dibuktikan oleh keluaran hp dan laptop baru – baru ini.
Masing – masing memiliki keunggulan yang dapat dijual ke konsumen.
3.
Memproduksi perangkat
lunak yang dapat bekerja sebagai platform.
4.
Membuat perangkat
lunak dimana perawatannya tidak membutuhkan biaya mahal.
Dalam konsep rekayasa perangkat lunak
terdapat beberapa elemen penting yaitu quality focus atau berfokus
pada kualitas, proses, metode dan alat bantu. Dengan memperhatikan beberapa
elemen diatas maka rekayasa software akan memenuhi tujuannya masing – masing.
D. Cakupan Rekayasa Perangkat Lunak
Klaster Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) mencakup bidang yang mempelajari
pengembangan, operasi serta pemeliharaan perangkat lunak, meliputi juga metode,
bahasa dan alat bantu (teknologi) yang dapat digunakan dalam rekayasa perangkat
lunak tersebut
E . Penjelasan Mengenai PL
Proses pengembangan perangkat
lunak (software development process) adalah suatu struktur yang diterapkan pada
pengembangan suatu produk perangkat lunak yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan
memberikan panduan yang bertujuan untuk menyukseskan proyek pengembangan sistem
melalui tahap demi tahap.[1] Proses ini memiliki beberapa model yang
masing-masing menjelaskan pendekatan terhadap berbagai tugas atau aktivitas
yang terjadi selama proses. Contoh model proses pengembangan perangkat lunak
antara lain adalah proses iteratif, extreme programming, serta proses air terjun (waterfall).
F . Mengapa RPL Penting Dalam Pengembangan PL
Tujuan utama yang sudah umum diketahui
dari adanya RPL adalah untuk mengembangkan perangkat lunak yang sudah ada agar
lebih berkualitas dan bermanfaat bagi penggunanya. Tentu saja kualitas tidak
hanya dilihat dari user saja, tapi dari berbagai sudut pandang seperti pemakai,
sponsor, dan maintainer.
Pemakai harus mengakui kualitas dari
software hasil RPL karena benar-benar menunjang dan mempermudah kegiatan
tertentu. Sementara pihak sponsor yang membangun perangkat lunak juga merasakan
bahwa software hasil RPL bisa lebih efisien dari sebelumnya.
Sementara maintainer juga merasakan
kualitas dari software yang dianggap lebih mudah dalam pemeliharaannya dan bisa
digunakan dalam jangka waktu lama.
1. Memperbarui
Software Agar Lebih Fungsional
Dalam aplikasinya, perangkat lunak
yang dibuat pasti memiliki kelemahan ketika sudah digunakan untuk berbagai
kepentingan. Berbagai kelemahan ini perlu disempurnakan dan diperbaiki lagi,
agar lebih fungsional dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Melalui prinsip kerja dari rekayasa
software, tentu saja berbagai kelemahan tersebut bisa dipelajari secara
mendalam untuk dicarikan solusi agar bisa disempurnakan kembali. Dengan begitu,
perangkat lunak bisa lebih berguna sesuai dengan keinginan penggunanya
2. Menciptakan Software
yang Lebih Mudah Digunakan
Adanya kegiatan rekayasa pada perangkat lunak juga
memiliki tujuan untuk menyempurnakan software agar lebih mudah digunakan atau
user friendly. Tidak hanya mudah diaplikasikan, tapi juga memiliki tampilan
yang lebih menarik sehingga mudah dipahami saat dipakai.
Seorang yang memiliki ilmu tentang perangkat lunak
tentunya mengetahui kesulitan dari software yang telah ada dari sudut pandang
pengguna. Untuk itulah software dikembangkan lagi agar lebih mudah digunakan
untuk masyarakat luas dari segala kalangan.
3. Membantu Integrasi Perangkat Lunak dengan Peralatan Lainnya
Beberapa perangkat lunak juga diciptakan untuk membantu
integrasi dengan peralatan lainnya. Sayangnya, dalam aplikasinya beberapa
peralatan justru mengalami masalah saat dihubungkan dengan perangkat lunak.
Atas kendala itulah, RPL dilakukan untuk tujuan integrasi
software dengan berbagai peralatan tersebut. Diharapkan RPL mampu meningkatkan
sistem software agar lebih optimal, sehingga bisa mendukung berbagai peralatan
yang dibutuhkan tersebut.
4. Membantu Memelihara dan Merawat Perangkat Lunak
Tidak hanya membuat dan mengembangkan aplikasi saja,
rekayasa software juga berguna untuk membantu perawatan dan pemeliharaan dari
perangkat lunak tersebut. Dengan adanya perawatan melalui rekayasa software,
tentu saja segala kendala dan masalah pada software bisa dihindari.
Dalam jangka panjang, sistem akan tetap berkualitas dan
mampu memenuhi kebutuhan pengguna sesuai dengan keinginannya.
G . Prinsip-Prinsip & Etika
di Software Engineering
1. Kualitas adalah Nomor 1
Tidak ada yang lebih penting daripada memberikan produk berkualitas kepada
pelanggan — mereka tidak akan memberikan toleransi apabila ada sesuatu yang
kurang. Namun, setiap orang pasti memiliki pemikiran atau definisi tentang
kualitas software yang berbeda dan oleh sebab itu perlu untuk menentukan dan
mengukur kualitas tersebut. Contoh-contoh kualitas yang baik adalah seberapa
dekat sohware memenuhi permintaan pelanggan, berapa banyak (atau sedikit) cacat
yang dimilikinya, dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan produksi.
Ukuran kualitas perlu ditentukan sebelumnya untuk memastikan target yang benar
sedang dikejar dan dipenuhi.
2. Perangkat Lunak Berkualitas Tinggi adalah Mungkin
Meskipun mungkin sulit untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi,
berdasarkan metode dan teknik rekayasa perangkat lunak yang telah terbukti
memenuhi sasaran kualitas. Contohnya termasuk melibatkan pelanggan, membuat
prototipe, melakukan inspeksi, dan menggunakan proses perangkat lunak tambahan.
3. Berikan Produk kepada Pelanggan Sejak Dini
Banyak proyek perangkat lunak yang gagal dikarenakan pelanggan mendapatkan
sebuah pandangan pertama pada perangkat lunak mereka yang terlambat dalam
siklus pengembangannya. Ini adalah motivasi utama untuk pengenalan metode
Agile. Hampir tidak mungkin untuk mengetahui semua kebutuhan pelanggan di awal,
dan melibatkan pelanggan sedini mungkin sangat penting untuk menjaring seluruh
kebutuhan yang tepat.
Keterlibatan sejak dini pelanggan sangat membantu dalam menentukan kebutuhan.
Pelanggan mungkin berpikir mereka menginginkan sebuah fitur tertentu, atau
berpikir mereka ingin antarmuka pengguna tertentu, tetapi tunggu sampai mereka
mendapatkan versi demo perangkat lunak. Sehingga mereka dapat terbantu dalam
mengambil keputusan dalam merumuskan kebutuhan yang sebenarnya.
4. Gunakan Proses Pengembangan Perangkat Lunak yang Tepat
Ada banyak model proses perangkat lunak, dan tidak ada satu pun yang
benar-benar sesuai untuk setiap jenis proyek. Untuk contoh, proses Waterfall
bekerja dengan baik untuk proyek-proyek di mana semua persyaratan sudah
diketahui di depan. Sebaliknya, proses Agile dan Iteratif lainnya dipanggil
ketika hanya beberapa persyaratan diketahui sebelumnya. Seorang Software
Engineer dan seorang pemimpin proyek yang baik mampu akan meluangkan waktu
untuk memahami jenis proyek yang sedang dikerjakan dan menggunakan model yang
sesuai.
5. Minimalkan Jarak Intelektual
Prinsip ini mengatakan bahwa untuk setiap solusi perangkat lunak dalam masalah
dunia nyata, struktur dari kedua perangkat lunak solusi dan masalah dunia nyata
harus sedekat mungkin. Semakin dekat struktur satu sama lain, semakin mudah
mengembangkan dan memelihara perangkat lunak karena memiliki kesinambungan
dengan kehidupan nyata.
6. Inspect Code
Ini harus diperluas untuk dibaca “Inspect All Artifacts” di mana artefak
didefinisikan sebagai produk apa pun dari proses pengembangan perangkat lunak
termasuk spesifikasi teknis, rencana pengujian, dokumentasi, dan kode. Inspeksi
telah terbukti mampu menemukan kesalahan sedini mungkin, meningkatkan kualitas,
dan menurunkan biaya proyek secara signifikan.
7. Orang adalah Kunci Sukses
Orang-orang yang sangat terampil dan termotivasi merupakan faktor paling
penting yang berkontribusi terhadap keberhasilan proyek perangkat lunak.
Orang-orang yang tepat ini dapat menembus berbagai rintangan walaupun dengan
peralatan yang tidak memadai dan berbagai masalah yang tak terduga. Orang-orang
ini akan mencari jalan untuk mengatasi rintangan dan membuat proyek itu sukses.
Mempekerjakan dan mempertahankan orang-orang terbaik sangat penting untuk
menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi dan sukses.
Etika dalam Pengembangan
Perangkat Lunak
Kepercayaan
pada etika Software Engineering kini telah menjadi bagian penting dari budaya
kontemporer. Untuk mengambil contoh misalnya, ahli radiologi untuk
memverifikasi kebenaran kode yang mengendalikan mesin X-ray yang menunjuk ke
arahnya kepala. Pada titik tertentu, tidak ada pilihan selain mengasumsikan
bahwa perangkat lunak dibuat dan diinstal di berbagai sistem yang diterapkan
tidak memiliki jaminan bahwa telah terimplementasikan dengan benar, dan dengan
cara yang konsisten dengan kepentingan publik.
Seorang
Software Engineer harus berkomitmen untuk membuat analisis, spesifikasi,
desain, pengembangan, pengujian dan pemeliharaan perangkat lunak profesi yang
bermanfaat dan dihormati. Seorang Software Engineer harus mematuhi Delapan
Prinsip berikut:
1. Publik— Seorang Software Engineer harus bertindak
konsisten dengan kepentingan publik.
2. Client dan Pegawai — Seorang Software Engineer harus
mampu memebrikan tindakan yang terbaik untuk kepentingan Client ataupun Atasan
mereka secara konsisten dengan kepentingan publik.
3. Produk — Seorang Software Engineer harus memastikan
bahwa produk mereka dan modifikasi terkait, memenuhi standar profesional
setinggi mungkin.
4. Judgment — Seorang Software Engineer harus menjaga
integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka.
5. Manajemen — Manajer dan pemimpin pengembangan perangkat
lunak harus bisa membagikan dan memsosialkan suatu pendekatan etis untuk
manajemen sebuah pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaannya.
6. Profesi — Seorang Software Engineer harus meningkatkan
integritas dan reputasi profesi yang konsisten dengan kepentingan publik.
7. Kolega — Seorang Software Engineer harus adil dan
mendukung rekan kerja mereka.
8. Diri Sendiri — Seorang Software Engineer harus mau untuk
terus belajar sepanjang hayat yang berkaitan dengan praktik profesinya dan
harus mempromosikan pendekatan etika terhadap praktik profesi.
H . KESIMPULAN
Kesimpulan dari
materi yang telah di jelas di atas ,RPL adalah singkatan dari
Rekayasa Perangkat Lunak dan RPL adalah sebuah mata kuliah yang
mempelajari dan mendalami semua cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk
pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak dan
manajemen kualitas.
I. Daftar Pustaka
2. https://tophanakbar.wordpress.com/2014/08/13/ruang-lingkup-rpl/
3. https://bse.telkomuniversity.ac.id/proses-perangkat-lunak/
4. https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Etika_Profesional_Komputer.pptx
Komentar
Posting Komentar